06 March 2009

TEKNOLOGI SELULER


Banyak orang telah mengenal dan menggunakan telepon seluler (ponsel),atau handphone (HP) sebagai peralatan yang sangat praktis untuk melakukan komunikasi di mana pun mereka berada tanpa di batasi oleh ruang dan rentang panjang kabel.Saat ini ponsel telah mempunyai beberapa fungsi yang semakin berkembang,tidak hanya melulu alat komunikasi praktis saja.Namun sangat bervariasi tergantung model yang ada,seperti untuk penyimpanan informasi,membuat daftar pekerjaan,reminder,internet,e-mail,games,integrasi ke perangkat lainnya semisal PDA,MP3 Player,dan GPS (Global Positioning System).

Konsep dasar teknologi seluler merupakan pengembangan dari teknologi radio yang dikawinkan dengan teknologi komunikasi telepon.telepon ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876.Sedangkan komunikasi tanpa kabel (wireless) ditemukan oleh Nikolai Tesla tahun 1880 dan diperkenalkan oleh Guglielmo Marconi.Akar perkembangan digital wireless dan seluler dimulai sejak 1940 saat teknologi telepon mobil secara komersial diperkenalkan.Hal ini dipengaruhi berkat adanya penemuan coil,tabung hampa (vacuum tube),transistor dan mikroprosesor serta digital switching.Bahkan,mikroprosesor dianggap sebagai salah satu produk revolusioner dalam sejarah manusia.

Sistem radio seluler pertama kali diterapkan oleh negara Jepang sejak 1967.Pada waktu itu mereka melakukan beberapa eksperimen tentang teknologi perambatan pada radio,pengukuran kekuatan sinyal,dan penelitian tentang daya tangkap sinyal di area perkotaan menggunkan frekuensi 400 MHz dan 900 MHz.Uji coba sistem seluler ini ternyata sukses dilaksanakan pada tahun 1975 dan diterapkan di kota metropolitan Tokyo.

Merujuk pada sistem komunikasi,istilah seluler mangandung arti bahwa komunikasi yang dilakukan dibatasi oleh area geografis ke dalam beberapa bagian yang disebut sel.Tujuan dari pembagian ini adalah untuk penggunaan yang menyeluruh yang dibatasi oleh sejumlah frekuensi transmisi yang terbatas.Setiap koneksi,percakapan,membutuhkan frekuensi yang terdedikasi,dan total jumlah frekuensi yang tersedia adalah sekitar 1000.Untuk mendukung lebih dari 1000 percakapan yang simultan,sistem seluler mengalokasikan pengaturan sejumlah frekuensi pada setiap sel.Dua sel dapat menggunakan frekuensi yang sama untuk perbedaan percakapan selama sel tersebut tidak saling berdekatan satu sama lain.
Untuk komunikasi secara digital,beberapa sistem seluler kini telah ada,termasuk GSM,CDMA dan 3G.

  • GSM (Global System for Mobile Communications)
GSM merupakan salah satu pelopor dalam sistem seluler digital.Ia menggunakan narrowband TDMA (Time Division Multiple Access),yang dapat mengijinkan 8 panggilan secara simultan pada sebuah frekuensi.Teknologi GSM ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1991.pada akhir 1997 layanannya telah tersedia lebih dari 100 negara dan secara defacto telah menjadi standar Eropa dan Asia.
Operator GSM di Indonesia antara lain Telkomsel,Indosat,Excelcomindo (XL),dan Axis.

  • CDMA (Code Division Multiple Access)
CDMA adalah teknologi seluler digital yang menggunakan teknik penyebaran spektrum.Ia tidak memberikan penanda pada frekuensi khusus pada setiap user.Setiap channel menggunakan spektrum yang tersedia secara penuh.Percakapan individual akan di encode (disandikan) dengan pengaturan digital secara pseudo random.
Flexi (Telkom),Fren (Mobile8),StarOne(Indosat),dan Esia (Bakrie Telecom) merupakan produk kartu seluler yang berbasiskan teknologi CDMA ini.


  • 3G (Third Generation)
Teknologi 3G atau generasi ke 3 merupakan perkembangan teknologi komunikasi mobile yang signifikan.3G telah merambah akses secara permanen ke web,video interaktif,hingga kamera video yang diintegrasikan dalam telepon seluler.Trend layanan yang ditawarkan 3G atau UMTS (Universal Mobile Telephone System) ke depan adalah kombinasi layanan internet,telepon dan media broadcast ke dalam sebuah alat.

Adapun layanan yang di maksud antara lain :
  • Voice ; merupakan layanan standar dengan kualitas yang lebih baik darai jaringan telepon biasa.
  • Messaging ; layanan pesan yang tidak hanya beupa teks/gambar saja,tetapi 3G telah menyertakan attachment e-mail.
  • Switched Data ; layanan ini meliputi fax dan akses dial up ke jaringan intranet maupun internet.
  • Medium Multimedia ; layanan yang populer di 3G atau WCDMA (Wideband CDMA) dengan kecepatan downstream (hingga 384 Kbps) yang sangat ideal untuk web surfing.
  • Interactive High Multimedia ; kualitas multimedia yang sangat baik sehingga mampu melakukan video conferencing atau videophone dan telepresence dengan kecepatan 2 Mbps-nya.

05 March 2009

LANDASAN FILOSOFIS PENGEMBANGAN KURIKULUM


Latar Belakang
Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Penyusunan kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat dapat berakibat fatal terhadap kegagalan pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan berkibat pula terhadap kegagalan proses pengembangan manusia.
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.
Pembahasan Landasan Filosofis
Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kuikulum. Sama halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran filsafat, seperti : perenialisme, essensialisme, eksistesialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme. Dalam pengembangan kurikulum pun senantiasa berpijak pada aliran – aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang dikembangkan. Dengan merujuk kepada pemikiran Ella Yulaelawati (2003), di bawah ini diuraikan tentang isi dari-dari masing-masing aliran filsafat, kaitannya dengan pengembangan kurikulum.
u Perenialisme
Aliran yang lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari. Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada kebenaran absolut , kebenaran universal yang tidak terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.
u Essensialisme
Menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna. Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya dianggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di masyarakat. Sama halnya dengan perenialisme, essesialisme juga lebih berorientasi pada masa lalu.
u Eksistensialisme
Menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan seseorang mesti memahami dirinya sendiri. Aliran ini mempertanyakan : bagaimana saya hidup di dunia ? Apa pengalaman itu ?
u Progresivisme
Menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses. Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta didik aktif.
u Rekonstruktivisme
Merupakan elaborasi lanjut dari aliran progresivisme. Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan. Di samping menekankan tentang perbedaan individual seperti pada progresivisme, rekonstruktivisme lebih jauh menekankan tentang pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir kritis, memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu ? Penganut aliran ini menekankan pada hasil belajar dari pada proses.
Aliran Filsafat Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang mendasari terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-Akademis. Sedangkan, filsafat progresivisme memberikan dasar bagi pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Pribadi. Sementara, filsafat rekonstruktivisme banyak diterapkan dalam Pengembangan Model Kurikulum Interaksional.
Masing-masing aliran filsafat pasti memiliki kelemahan dan keunggulan tersendiri. Oleh karena itu, dalam praktek pengembangan kurikulum, penerapan aliran filsafat cenderung dilakukan secara eklektif untuk lebih mengkompromikan dan mengakomodasikan berbagai kepentingan yang terkait dengan pendidikan. Meskipun demikian saat ini, pada beberapa negara dan khususnya di Indonesia, tampaknya mulai terjadi pergeseran landasan dalam pengembangan kurikulum, yaitu dengan lebih menitikberatkan pada filsafat rekonstruktivisme.
Selain keempat aliran pendidikan di atas, sebenarnya masih ada beberapa aliran yaitu:

1.) Idealisme : yang memandang bahwa realitas akhir adalah roh bukan materi maupun fisik. Pengetahuan yang diperoleh melalui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah.

2.) Realisme : yang memandang realitas adalah dualitis yang terdiri dari atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian yaitu
a. subyek yang menyadari dan mengetahui
b. realita diluar manusia yang dijadikan obyek pengetahuan manusia

3.) Materialisme : yang berpandangan bahwa hakekat realisme adalah materi bukan ruhani spiritual ataupun supernatural.

4.) Pragmatisme : yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami

5.) Eksistensialisme : yang memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas
Penutup dan Kesimpulan

Setiap orang, pasti menginginkan hidup bahagia. Salah satu diantaranya yakni hidup lebih baik dari sebelumnya atau bisa disebut hidup lebih maju. Hidup maju tersebut didukung atau dapat diwujudkan melalui pendidikan. Dikaitkan dengan penjelasaan diatas, menurut pendapat kami filsafat pendidikan yang sesuai atau mengarah pada terwujudnya kehidupan yang maju yakni filsafat yang konservatif yang didukung oleh sebuah idealisme, rasionalisme (kenyataan). Itu dikarenakan filsafat pendidikan mengarah pada hasil pemikiran manusia mengenai realitas, pengetahuan, dan nilai seperti yang telah disebutkan diatas.
Masing-masing aliran pendidikan memiliki kekurangan dan kelebihan, sehingga para pelaku pendidikan harus mempelajari semua aliran dan mengkolaborasikannya sehingga akan diperoleh suatu sistem pendidikan atau pola pembelajaran yang baik.


  • Dari berbagai sumber