Perkembangan perangkat berbasis Android, khususnya smartphone termasuk yang paling fantastis. Sejak diperkenalkan 6 tahun lalu, Android secara global berhasil menguasai 85% pangsa pasar perangkat. Ini karena sifatnya yang Open Source, sehingga Android cukup ramah bagi semua pabrikan. Sehingga tidak terlalu heran jika di pasaran banyak beredar smartphone berbasis Android. Karena banyaknya ponsel yang mengadopsi Android, akhirnya muncul persaingan antar merek dalam menyuguhkan fitur atau pun harga yang rata-rata menawarkan valueyang beda tipis. Dan ini menjadi konsen pabrikan agar berbeda dan lebih kompetitif.
Dan berikut adalah nilai tambah pabrikan agar berbeda dari fitur standar Android yang dibawanya :
Interface
Untuk memberikan ciri khas agar kelihatan berbeda dengan merek sesama pengadopsi Android, pihak pabrikan sangat peduli dengan tampilan interface (antarmuka). Ini adalah hal yang sederhana dilakukan pabrikan agar berbeda dengan brand lain. Samsung misalnya punya interface dengan sebutan TouchWiz. LG menyebut antarmuka buatannya dengan Optimus UI, ASUS punya ZenUI, HTC memiliki HTC Sense, Xiaomi menyebutnya MIUI dan lain-lain. Pengguna Android juga bisa memasang interface pihak ketiga yang dapat di download dari Play Store.
Security
Fitur standar Android menyuguhkan kunci pengaman layar berbasis PIN dan pattern atau pola. LG mengenalkan pola berbeda dari sistem pengaman yang sudah ada. Sistem pengunci ini disebut Knock Code, karena mengandalkan pola ketukan pada layar. Pola pengaman berbeda juga dimiliki oleh Samsung maupun Apple yang mengandalkan pemindai sidik jari (finger print).