Di bagian utara kota Stuttgart, Jerman, ada sebuah desa tenang yang dikelilingi oleh lahan pertanian. Affalterbach namanya. Meskipun nampak tenang, dari desa ini keluar barang-barang berisik, mahal dan bergengsi. Di desa inilah terdapat pabrik AMG, salah satu subsidiari merek mobil Mercedes Benz milik DaimlerChrysler. Nama AMG tentu familiar bagi para peminat dunia mobil, khususnya mereka yang cinta merek Mercedes Benz. Banyak kendaraan Mercedes Benz di Indonesia yang dilengkapi dengan emblem AMG di bagian belakang, meski tidak semuanya asli garapan AMG.
AMG dulunya adalah sebuah perusahaan independen yang memodifikasi mobil-mobil Mercedes Benz (MB). Kini, perusahaan ini pada dasarnya bisa melakukan apa saja. Mulai dari membuat aksesori mobil biasa hingga bagian mobil Formula 1 milik McLaren Mercedes. Di kompleksnya yang terdiri dari gedung-gedung "rendah", AMG memiliki segala fasilitas mulai dari studio desain, showroom, hingga gedung uji mesin.
AMG adalah singkatan dari Aufrecht, Melcher dan Grosspach. Melcher diambil dari Erhard Melcher, salah satu partner Aufrecht. Sedangkan Grosspach adalah nama sebuah kota tempat Aufrecht lahir. Awalnya, AMG hanya memproduksi performance parts dan modifikasi mobil. Di tahun 1971 perusahaan ini melebarkan sayap dengan memasuki dunia balap. Karena sukses berat di balapan, pada tahun 1988 AMG dijadikan partner oleh Daimler Benz AG (sekarang DaimlerCrysler). Pada tahun 1993, komponen buatan AMG dinyatakan sebgai bagian resmi Mercedes Benz, dan dijual di dealer-dealer MB. Terus sukses, Mercedes akhirnya membeli sebagian besar saham AMG di tahun 1998. MB menggunakan AMG untuk menandingi BMW yang meluncurkan mobil-mobil seri M-nya (M3, M5).
AMG meraih reputasinya melalui kemampuannya dalam memodifikasi mesin. bukan hanya hebat, tapi prosesnya juga artistik. Sebuah mesin AMG dibuat dengan tenaga tangan, bukan mesin. Seorang teknisi AMG butuh sekitar 2.5 jam untuk merakit mesin, lalu menandatangani mesin tersebut. Setiap mobil dikerjakan dengan penuh perhatian, jadi mobil dibuat satu persatu. Dalam hari yang benar-benar produktif, sekitar 15 unit mobil diselesaikan. Setelah selesai dibuat, lalu diteruskan ke area dynamometer. Mobil di pasung di sana dan di tes secara intensif. Setiap kesalahan atau kekurangan langsung di kirim balik untuk diinspeksi ulang dan dibetulkan. Perhatian ke detail adalah salah satu alasan mengapa AMG mendapat reputasi baik dalam hal performa maupun ketahanan.
Disamping memproduksi mobil jalanan, AMG juga memproduksi mobil balap. Dalam divisi tersebut, bagian mobil F1 McLaren Mercedes dibuat, juga mobil balap DTM (Deutsche Tourenwagen Masters). Bukan hanya itu, divisi ini juga membuat mobil-mobil pesanan khusus bagi para pecinta Mercedes Benz yang berdoku lebih dan ingin tampil beda. Buat sebuah desa kecil di tengah area pertanian, Affalterbach benar-benar spesial.
[dari berbagai sumber]