Teknologi pada perangkat elektronik portabel berkembang sangat cepat, namun tidak demikian halnya dengan baterai. Baterai yang menjadi pengasup sumber daya masih terlihat tertinggal. Sementara, semakin canggih sebuah peragkat, maka sumber daya yang dibutuhkan untuk operasionalnya juga semakin besar. Baterai dapat disebut sebagai obyek kimia penyimpan arus listrik. Baterai tidak 100% efisien, beberapa energi hilang seperti panas dari reaksi kimia selama charging dan discharging. Charging adalah saat energi listrik diberikan kepada baterai, sedangkan discharging adalah pada saat energi listrik diambil dari baterai.
Inovasi pada baterai sebenarnya tidak menagalami kebuntuan, hanya saja tingkat perkembangan pada sebuah perangkat melebihi percepatan perkembangan pada perangkat. Dan berikut adalah teknologi baterai terkini yang masih berupa prototype dan juga terkendala untuk diproduksi secara massal. Inovasi baterai tersebut diantaranya :
Super Charge ion Battery (SCiB)
Baterai besutan Toshiba ini merupakan baterai Lithium-Ion terbaru yang dipercaya dapat diisi ulang hingga 90% dari kapasitasnya hanya dengan dicharge selama 5 menit. SCiB ditujukan untuk aplikasi industri dan kendaran listrik serta produk laptop dan yang sejenisnya.
Proton Exchange Membrane (PEM)
Casio Computer telah mengenalkan prototipe dari baterai fuel cell yang dinamakan Proton Exchange Membrane (PEM) dan akan digunakan pada notebook dan yang sejenisnya. Ketahanan baterainya dipercaya lebih panjang 4 kali daripada baterai yang ada saat ini.
Direct Methanol Fuel Cell (DMFC)
Selain SCiB, Toshiba juga membuat prototipe baterai yang diberi nama Direct Methanol Fuel Cell (DMFC). Baterai ini dapat memainkan file audio tanpa henti selama 60 jam dengan menggunakan isi ulang dari 10 ml methanol. Selain itu, Toshiba juga memamerkan baterai DMFC terkecil di dunia yang khusus dikembangkan untuk perangkat elektronik seperti audio player digital dan wireless headset.
Organic Radical Battery (ORB)
NEC merupakan produsen pertama yang memproklamirkan baterai ultra tipis dengan teknologi Organic Radical Battery (ORB). Prototipe baterai ini diperkenalkan dengan ketebalan hanya 0.7 mm. Baterai ini dapat dijadikan sumber daya untuk perangkat yang juga tipis, seperti smart card, wearable devices, dan flexible e-paper display.
Fuel Cell
Baterai fuel cell dengan berbagai macam bentuknya dapat digunakan pada laptop dan perangkat lainnya. Jenis baterai ini dipercaya dapat digunakan selama 8 hingga 16 jam.
Source : diolah dari berbagai macam sumber
postingannya bagus......
ReplyDelete