Baru-baru ini kita mendengar bahwa negeri kita akan kedatangan sistem pertahanan udara Oerlikon SkyShield untuk melindungi Jakarta sebagai ibu kota negara. Pertahanan udara merupakan bagian dari militer yang bertugas menghadapi pesawat tempur dari darat maupun permukaan laut. Untuk itu sistem ini menggunakan rudal dari darat ke udara atau SAM (Surface to Air Missile), yaitu peluru kendali yang ditembakkan dari darat atau bisa juga dari kapal permukaan untuk menghancurkan target di udara, seperti pesawat atau helikopter. Dengan kemajuan teknologi saat ini, maka sistem pertahanan udara pun semakin canggih dan modern untuk menghadapi ancaman dan gangguan yang makin canggih pula.
Dan berikut beberapa sistem pertahanan udara kategori SAM (Surface to Air Missile) maupun ManPADS (Man Portable Air Defense Systems) yang populer :
MIM-104 PATRIOT
Patriot adalah sistem pertahanan udara berkategori SAM yang dipakai Angkatan Darat AS dan sekutunya. Rudal ini diproduksi oleh Raytheon Company dari Amerika Serikat, dimana namanya diambil dari jantung sistem rudal yang bernama Phased Array Tracking Radar to Intercept On Target yang disingkat menjadi PATRIOT.
Rudal Patriot hingga kini sampai pada varian PAC-3 (anti rudal), dimana 1 unit peluncur Patriot bisa mengakomodasi 12 hingga 16 rudal. PAC-3 dapat mencegat rudal balistik yang mendekat dalam jangkaun 20-35 kilometer, meskipun radar Patriot dapat mendeteksi target hingga 100 kilometer.
S-500
Sistem S-500 adalah rudal pertahanan udara baru pengembangan dari S-400 yang dimiliki Rusia untuk menandingi sistem Patriot AS yang baru, PAC-3. Dengan perkiraan jangkauan 600 km, sistem rudal SAM ini dirancang untuk mendeteksi dan mencegat 10 target aerodinamis (pesawat tanpa awak-drone-, pesawat berawak, helikopter, roket, rudal) dan rudal balistik secara simultan. Selain itu, S-500 juga dirancang untuk mencegat rudal jelajah hipersonik.
HQ-9
HQ-9 adalah sistem pertahanan udara anti rudal jarak jauh buatan Cina yang dilengkapi dengan radar aktif. Formasi dasar dari baterai HQ-9 terdiri dari sebuah radar tipe pencari 305B, sebuah radar pelacak, sebuah generator diesel 200kw, dan 8 peluncur yang masing-masing terdiri dari 8 rudal dengan total 32 putaran siap tembak. Sistem rudal HQ-9 memiliki jangkauan hingga 200 km adalah adopsi dari sistem S-300V Rusia.
Oerlikon SkyShield
Oerlikon SkyShield adalah sistem peratahanan udara modular, ringan, dan jarak pendek yang dibuat Rheinmetall Air Defence, Swiss. Dengan teknologi canggihnya, yang terdiri dari dua revolver Canon 35 mm dengan laju tembak 1.000 putaran permenit menjadikan Oerlikon SkyShield sebagai salah satu sistem pertahanan udara jarak pendek terbaik, mudah dimobilisasi, dan cocok untuk melindungi tempat-tempat dan infrastruktur vital dari ancaman serangan udara.
Indonesia akan menggunakan Oerlikon SkyShield untuk melindungi tempat-tempat vital di seluruh negeri.
Starstreak
Starstreak adalah rudal darat ke udara jarak pendek buatan Thales System Inggris. Starstreak akan memberikan perlindungan pertahanan udara dengan radius 7 km dari serangan pesawat, drone, helikopter dan rudal jelajah. Beroperasi dengan kecepatan 3 Mach dan mampu menjelajah lebih dari 1 km per detik, Starstreak merupakan rudal darat ke udara jarak dekat tercepat di dunia.
Sistem rudal Starstreak terdiri dari baterai rudal, radar control master 200(sistem koordinasi senjata), multiple launcher, dan launcher senjata RapidRanger. TNI AD sudah menggunakan sistem Starstreak ini untuk melengkapi alutsista mereka sejak lama.
FIM-92 Stringer
FIM-92 Stringer adalah peluru kendali darat ke udara yang dikembangkan AS mulai tahun 1981. Senjata yang diproduksi oleh Raytheon Missile System ini masuk kategori ManPADS, dan digunakan oleh seluruh cabang militer AS dan 29 negara lainnya. Dengan hulu ledak 3 kg, senjata ini bisa menghajar target udara berjarak hingga 5 km.
RBS-70
RBS-70 (Robotsystem 70) adalah ManPADS buatan Swedia untuk rudal permukaan ke udara anti pesawat jarak dekat yang murah, mudah digunakan dan efektif. Rudal berpemandu laser ini memiliki jangkauan hingga 8 km dengan kecepatan 2 Mach ( dua kali kecepatan suara). TNI AD juga menggunakan sistem ManPADS RBS-70 ini.
Mistral
Mistral adalah rudal permukaan ke udara berpemandu infra merah buatan Perancis. Rudal ini dapat diluncurkan dari infanteri, kapal, maupun kendaraan yang dimodifikasi. Berhulu ledak 2.95 kg dengan kecepatan mencapai 2.6 Mach, Mistral mampu menghancurkan target udara berjarak 5 km. Perancis, Singapura, Spanyol, Brazil dan Indonesia adalah diantara pengguna sistem rudal Mistral ini.
* Diolah dari berbagai sumber artikel militer
No comments:
Post a Comment