Menurut
dongeng dari para sesepuh desa Joresan, tersebutlah seorang santri yang berasal
dari Sumedang, Jawa Barat yang bernama Mohamad
Thoyyib. Ia berguru agama kepada Kyai
Ageng Mohamad Besari, Tegalsari Ponorogo sekitar tahun 1750-an Masehi. Pada
suatu ketika Moh Thoyyib berjalan ke arah timur dari pondok Tegalsari. Dalam
perjalanannya ia melewati hutan belantara yang ditumbuhi pepohonan rimbun. Lalu
satu persatu pohon tersebut ditebang agar bisa didiami. Setelah daerah itu
dibuka, Moh Thoyyib memberi nama “DJOPER”,
yang sekarang dikenal sebagai desa Coper,
kecamatan Jetis.
Makam Kyai Moh Thoyyib Joresan