Tahun-tahun terakhir ini tentunya kita sering melihat perkembangan yang terjadi pada dunia teknologi informasi, khususnya telekomunikasi. Hal ini ditandai dengan banyaknya gadget yang beredar di sekitar kita. Seperti beragamnya HP dan TabletPC yang terus hadir setiap bulannya. Tentunya akan semakin memudahkan bagi para pengguna untuk menentukan pilihannya. Karena perangkat-perangkat tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi terkini yang diperlukan untuk menunjang aktfitas kita saat ini maupun di masa mendatang.
Sistem pengendali atau yang biasa disebut dengan Operating System (OS) yang dipakai oleh perangkat-perangkat tersebut pun akhirnya ikut berperan dalam pemasarannya. Menurut laporan Canalys, sistem operasi Android berhasil melampaui Symbian dalam hal penjualan smartphone di seluruh dunia. Canalys menyebutkan bahwa gabungan vendor HP berhasil menggelontorkan 32.9 juta ponsel cerdas berbasis Android. Sementara Symbian hanya melepas 31 juta unit pada kuartal pertama 2010. Sedangkan menurut comScore di Perancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris, Android tumbuh sebesar 16.2 % antara bulan Juli 2010 sampai Juli 2011, yang menempatkannya pada posisi kedua di pasar OS di bawah Symbian miliknya Nokia.
Laporan dari agen periklanan mobile, InMobi mengurai prediksi serupa. OS iPhone dan Android tumbuh signifikan di pasar global. Bahkan lembaga riset IDC menyebutkan Android bakal menjadi OS mobile paling populer di 2015 mendatang. Analis Gartner pun mengungkapkan hal yang sama. Hasil riset Gartner menyebutkan pada 2015 Android akan menguasai 48.8 % pasar mobile OS. Popularitas Android jauh diatas kompetitornya seperti iOS (Apple), BlackBerry (RIM), Windows (Microsoft) dan Symbian (Nokia).
Melihat sepak terjang OS Android yang begitu fantastis, para pesaingnya tentu tak tinggal diam dan akan berupaya mengganjal langkahnya. Namun ada beberapa vendor yang tetap bertahan untuk tidak menggunakan Android. Karena mereka punya OS sendiri, yakni iPhone dengan iOS-nya atau Nokia dengan Symbian-nya. Bahkan Research In Motion (RIM) yang mengalami penurunan dalam hal penjualannya sudah mempersiapkan OS baru mereka, yaitu QNX (TabletPC) dan BB 10 (smartphone). Bahkan Nokia juga khawatir akan perkembangan OS bikinan Google tersebut. Sampai-sampai harus menjalin aliansi dengan Microsoft dan membuat perangkatnya dengan OS baru, Windows Phone 7.5 (Mango). Nokia juga tega "membuang" OS Symbian dan platform MeeGo yang tengah dikembangkan bersama Intel. Langkah Nokia menggandeng Microsoft semakin memanaskan peperangan di sektor mobile OS.